Selasa, 10 Januari 2017

Renungan Hidup Dalam Keluarga




3 Rahasia Untuk Menjadi Pasangan Yang Harmonis

    10 Januari 2017 Solidar Sarumaha











“Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, 
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 1 Petrus 3:8-9
*courtesy of PelitaHidup.com
Banyak hal yang diidam-idamkan calon pengantin atas apa yang akan terjadi pada pernikahan mereka suatu saat. Banyak calon pasangan yang merasa yakin bahwa mereka pasti dapat mengatasi segala masalah yang akan datang menerpa pernikahan mereka. Mereka merasa yakin bahwa mereka telah mengenal satu sama lain dan bahkan sudah tahu keburukan masing-masing. Sehingga mereka yakin akan dapat mengatasi masalah apapun yang akan datang menerpa rumah tangganya.
Tetapi memimpikan pernikahan dan menjalani pernikahan adalah dua hal yang sangat berbeda. Hidup bersama dengan orang yang mempunyai latar belakang berbeda akan memunculkan masalah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Masalah sekecil apapun dapat menjadi masalah besar. Masalah tersebut dapat muncul dari kebiasaan yang berbeda antar pasangan, mulai dari cara menyimpan baju, cara menaruh handuk, cara menggosok gigi, cara mendidik anak, hingga masalah yang lebih rumit lagi seperti masalah keuangan dan lain sebagainya.
Tidak ada yang pernah tahu masalah apa yang akan muncul ketika kita menjalani suatu pernikahan. Semuanya akan terjadi dengan begitu saja tanpa pernah kita sadari.

Tidak sedikit pernikahan yang gagal karena mereka tidak menemukan jalan keluar atas masalah yang mereka hadapi. Pada akhirnya mereka menyerah dan memutuskan untuk berpisah, karena sudah tidak ada lagi kecocokan.
Keputusan untuk berpisah/bercerai tentunya bertentangan dengan Firman Tuhan. Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Matius 19:6
Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:
Lalu bagaimana caranya agar pernikahan dapat berlanjut hingga ajal memisahkan? Bagaimana caranya agar masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan baik? Bagaimana agar pertengkaran dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan?
*courtesy of PelitaHidup.com
Firman Tuhan mengajarkan tiga rahasia utama bagi pernikahan agar dapat harmonis dan bertahan dalam menghadapi berbagai masalah:
.

1. Isteri tunduk kepada suami

“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2
Isteri harus mengerti posisinya dalam pernikahan. Sebagaimana jemaat yang tunduk kepada Kristus, yang adalah kepala, maka isteri harus tunduk kepada suami yang merupakan kepala rumah tangga. Posisi ini tidak boleh dibalik, karena tidak mungkin Kristus tunduk kepada jemaat. Oleh karena itu Firman Tuhan dengan tegas mengatakan agar isteri tunduk kepada suaminya.
Bagi yang memiliki suami yang takut akan Tuhan, tentunya menerapkan hal ini tidak seberat jika suaminya belum mengenal Tuhan. Tetapi dalam kondisi apapun sang suami, entah dia bersikap baik ataupun buruk, isteri harus tetap belajar untuk tunduk kepada suaminya.
Sikap suami yang buruk tidak perlu dilawan dengan emosi, karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Masalah justru akan bertambah runcing jika dihadapi dengan emosi.
Sikap sabar dan lemah-lembut harus dipraktekkan oleh isteri dalam menghadapi sikap suami yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Dengan sikap lemah-lembut inilah Roh Tuhan akan bekerja menjamah hati suami. Tidak ada cara yang paling ampuh selain cara Tuhan dalam memenangkan hati suami.
Sudah cukup banyak kesaksian yang menyatakan bahwa para suami akhirnya berubah total setelah melihat isteri mereka bersikap sabar dan lemah lembut dalam menghadapi kekasaran mereka. Banyak suami yang diubahkan ketika isteri mempraktekkan Firman Tuhan ini.
*courtesy of PelitaHidup.com
.

2. Suami menghormati isteri

Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” 1 Petrus 3:7
Menjadi suami bukan suatu tugas yang mudah. Suami harus dapat menjadi kepala bagi pernikahan/rumah tangga-nya. Suami harus dapat menjadi pimpinan bagi keluarganya dan memberi teladan yang baik bagi anggota keluarganya.
Tetapi seringkali tanggung jawab yang besar ini sering membuat suami meremehkan isterinya. Suami sering beranggapan bahwa pendapatnya-lah yang benar dan tidak pernah mempedulikan pendapat isterinya. Sikap seperti ini dapat melukai hati sang isteri. Selain itu juga dapat menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga.
Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi pendamping manusia pertama yaitu Adam, Tuhan mengambil tulang rusuknya Adam. Tuhan menciptakan penolong yang sepadan, bukan lebih rendah martabatnya.
TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” ” Kejadian 2:18
Suami harus mengerti bahwa jika Tuhan telah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan, maka Tuhan telah menjadikan mereka satu dan bukan dua lagi. Oleh karena itu suami harus menghormati isterinya sendiri sebagaimana dia menghormati dirinya sendiri.
Suami harus belajar mendengar dan menghargai pendapat isterinya. Suami yang mau menghormati isterinya dengan cara demikian akan mendapati bahwa Tuhan berkenan atas rumah tangga mereka. Tuhan akan memberi keharmonisan bagi pernikahan mereka.

.

3. Bersehati

Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, 
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 1 Petrus 3:8-9
Kesehatian adalah kunci utama bagi rumah tangga agar dapat diberkati oleh Tuhan. Saat isteri sudah tunduk kepada suami dan suaminya menghormati isterinya sebagai pasangannya yang sepadan, maka mereka harus selalu sepakat dalam keadaan apapun yang mereka hadapi.
*courtesy of PelitaHidup.com
Begitu banyak masalah yang membuat suami dan isteri harus mengambil keputusan. Tidak jarang pula ada perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan. Apapun yang menjadi keputusan akhir, suami dan isteri harus sama-sama sepakat di dalamnya. Jika salah satu tidak mendukung keputusan yang diambil, maka hal itu merupakan awal terjadinya masalah yang lebih besar lagi.
Dukunglah pasangan masing-masing. Tidak ada ruginya jika salah satu mau mengalah. Justru di saat ada kesehatian, Tuhan akan memberkati rumah tangga kita. Haleluya!
.
.
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.” Efesus 5:22-30

Solidar Sarumaha


Sabtu, 24 Oktober 2015

Liturgi Ragam Bahasa Di Dunia

1. Azerbaijan
“Çünkı Allah dünyanı elə sevdi ki, vahid Oğlunu verdi; bunu ona görə etdi ki, Ona iman edən hər kəs həlak olmasın, amma əbədi həyata malik olsun.”

2. Ibrani
“Ki ko ohav Elohim et ha'olam ad ki natan et Bno ychido lama'an lo yovad kol ha maamin bo, ella yinchal chayyei olam.”

3. Persia
“Zira Hda geanra ainqdr mhbt nud ke fsr ikane hudra dad ta erke br au aian aurd elak nkrdd blke hiat gaudany iabd.”

4. Kurdi
“Çimkî Xwedê wusa ji dinyayê hez kir ku Kurê xwe yê yekta da, da her kesê ku baweriyê bi wî bîne helak nebe, lê jiyana wî ya herheyî hebe.”

5. Aram.
“Ekna gir ahb Alea lolma, aikna dlbre ihidia ntl, dkl mn dmeimn be, la nabd, ala neuun le hia dlolm.”

6. Arab Saudi
لانه هكذا احب الله العالم حتى بذل ابنه الوحيد لكي لا يهلك كل من يؤمن به بل تكون له الحياة الابدية.”

7. Syria
“Edka muhble Alea lolma, daki dlbrune ihidia ieble, dkl mn demn bie la tlq, ala eui le hia dlabd.”

8. Libanon
“Lane ekja ahb Alle aloalm hti bjl abne aluhid lki la ielk kl mn iumn be bl tkun le alhiat alabdit.”

9. Persia
“Zira Hda geanra ainqdr mhbt nud ke fsr ikane hudra dad ta erke br au aian aurd elak nkrdd blke hiat gaudany iabd.”

10. Turki
 “Çünkü Tanrı dünyayı o kadar çok sevdi ki, biricik Oğlunu verdi. Öyle ki, O'na iman edenlerin hiçbiri mahvolmasın, ama hepsi sonsuz yaşama kavuşsun.”

11. Turmekistan
“Çünki Hudaý dünýäni köp söýýänligi üçin, Ogluna iman edenleriň hiç biri heläk bolman, ebedi ýaşaýşa gowuşsyn diýip, Özüniň ýekeje Ogluny berdi.”

12. Kazahkstan
“Sokem dunneez yaratiz, Asles'tiz ognaz vordis'kem Pize syotiz, kot'kudiz no Soli oskis' murt medaz biri, solen birontem ulonez med luoz suysa.”

13. Tajikistan
“Zero Hudo jahonro junon dwst doxt, ki Pisari yagonai Hudro dod, to har ky ba W imon ovarad, talaf naxavad, balki hayoti jovidony yobad.”

14. Uzbekistan
“Zero Xudo olamni shunchalik sevdiki, O'zining yagona O'g'lini berdi, toki Unga ishongan har bir kishi halok bo'lmasin, balki abadiy hayotga ega bo'lsin.”

15.  Banglades
“Kenaná I'shwar jagater prati eman dayá karilen, je ápanár adwitíya Putrake pradán karilen; táháte tán hár bishwáskári pratyek jan naṣhṭa ná haiyá ananta paramáyu páibe.”

16. Urdu
“Kyunki Khuda ne dunya se aisi mahabbat rakkhi, ki us ne apna iklauta Beta bakhsh diya, taki jo koi us par iman lae halak na ho, balki hamesha ki zindagi pae.”

17. Pakistan
“Ki Huḍha jihánar ikka dosti khutha, ki wathi Wahid záda bachh dathai, an ranga ki har khas ki eshi nyama ímán dároḳh bi gár na bi, bale yamára zindaghi dárith.”

18. Hindi
“Kyúη ki Ishwar ne jagat ko aisá piyár kiyá, ki us no apná eklautá Putr diyá, ki jo koí us par bishwás kare so násh na hoe parantu anant jíwan páwe.”

19. Mongolia
“Burhan yertontsiig uneheer hairlasan tul tsoryn gants Huugee ogson. Ingesneer Huud itgegch hen ch mohohgui, harin monh amitai boloh yum.”

20. Mandarin
“Shen ai shiren, shenzhi jiang tade dushengzi cigei tamen, jiao yiqie xin ta de, buzhi miewang, fan de yongsheng.”

21. Shanghai
“Ing-teh Jing jing-ae shiae-ga-shông tao s Geo doh-sang-geh Ng, ioh-teh va-pah siang-sing-geh nyin mia-diao long-vông teh-djoh yüin-nyun wor-ming.”

22. Korea
“Hananimi sesangl icvlvm salanghasa dogsengjall jusyvssni, inn jvll midnn jamada myvlmangci anhgo yvngsengl vdge halyv hasiminila.”

23. Jepang
“Kami wa, jitsu ni, sono hitorikko o o-atae ni natta hodo ni, yo o ai sareta. Sore wa miko o shinjiru mono ga, hitori toshite horobiru koto naku, eien no inochi o motsu tame de aru.”

24. Ainu (Jepang)
“Inambe gusu ne yakuu, Kamui anak ne koro shinen ne Poho koropare pakno moshiri omap ruwe ne, nen ne yakka nei Poho eishokoro guru obitta aisamka shomoki no nei pakno ne yakka ishu ramat koro kuni ne kore nisa ruwe ne.”

25. Pilipina (Tagalog)
"Gayon na lamang ang pag-ibig ng Diyos sa sanlibutan, kaya ibinigay niya ang kanyang bugtong na Anak, upang ang sumampalataya sa kanya ay hindi mapahamak, kundi magkaroon ng buhay na walang hanggan.”

26. Laos
“Rau qhov Vajtswv hlub tibneeg ntiajteb kawg li, nws thiaj li txib nws tib Leeg Tub los rau hauv ntiajteb. Tus uas ntseeg nws Leej Tub, tus ntawd yuav tsis tuag, tiamsis yuav tau txojsia ntev mus ibtxhis.”

27. Myanmar
“Pathian nih vawlei hi a dawt hringhran caah a Fapa ngeihchunte kha a pek, cucaah amah a zum mi paoh cu an thi lai lo, zungzal nunnak an ngei lai.”

28.  Vietnam
"Durc Chua Tro'i thu'o ng-yeu the-gian den noi da ban Con doc-sanh cua Ngai, hau cho he ai tin Con ay khong bi hu-mat, nhu'ng du'o'c su song do'i do'i."

29. Thailand
“Ch'uan MWW Yog Vaajtswv hlub hlub tuabneeg nplajteb Vaajtswv txha le khaiv nwg tuab leeg tub lug tsua huv nplajteb; Sub txhua tug kws ntseeg hab tso sab tsua nwg leej tub txha tsw tuag, kuas yuav tau txujsa ntev moog ib txhws tsw kawg.”

30. Afrika Selatan
“Want so lief he God de wêreld gehad, dat Hy sy eniggebore Seun gegee het, sodat elkeen wat in Hom glo, nie verlore mag gaan nie, maar die ewige lewe kan hê.”

31. Botswana
“Ngobe Ndzimu wa ka da hango zwingapa, u ka dza u k pa Nkololo wswo wa ka magwa ega, kuti bose be no gala moyo munli ba si lobe, koga ba be ne bupenyu gu singa pele.”

32. Burkina Faso
“Basye no hon kwani, lanabe wo ye, ko dyatidebe, ko nemekyabs, ngwona dadogo sa. Ngwin yireyi pepe ma, ngwon nemskyabs.”

33. Burundi
“Imana yakunze abari mw isi, n’icho gituma yatanze Umwana wayo w’ikinege, ng’uw’umwizera wese adapfa nabi, ariko ahabwe ubugingo budashira.”

34. Aljazair
“Alakhater Rebbi ih ammel dounith armi d-ifka Emmi-s louah i'd, iouakken koul ouin ioumenen yi-s our ifennou ara madhe, lamâna a'd-isâou thou'derth n'daim.”

35. Angola
“Osheshi osho Kalunga a kala e hole ounyuni, Oye a yandja Omona waye Ewifa, opo keshe ou te mu itavele a ha kane, ndelenee a kale e nomwenyo waalushe.”

36. Kamerun
“Inyu ngandag gwéha Nyambe a ngwéh nkoñ isi, jon a bi tine pombe yéMan, le to nje a nhémle nye a ôbi bé, ndi a bana nom boga.”

37. Somalia
“Hadde intu je'el dunida uga qabei, ayu siyei Inan kisi keliaha, s'an qof kasta o rumeista anu u lumin, lakin u u helo nolol dayimisah.”

38. Ghana
“Na Nana Nyamenle lɔle yuade sôma, kε ivale ira mɔ iwole i kô ne imanle, ma abiela mɔ idei idi ne yaminlinli, na yanya nwanle mɔ ini ayueleε.”

39. Bukusu (Kenya)
“Khubeela Weele asiima sibala mala aana Omwana wewe omutelwa, nio buli mundu omusubila alobe khutiba ta, mala anyoole bulamu bukhaliwayo ta.”

40. Swahili (Kenya)
"Kwa maana jinsi hii Mungu aliupenda ulimwengu, hata akamtoa Mwanawe pekee, ili kila mtu amwaminiye asipotee; bali awe na uzima wa milele."

41. Madagaskar
“Fa toy no nitiavan' Andriamanitra izao tontolo izao: nomeny ny Zanani-lahy Tokana, mba tsy ho very izay rehetra mino Azy, fa hanana fiainana mandrakizay.”

42. Malawi
“Mulungu anakonda dziko lapansi kotero, kuti anapatsa Mwana wace wobadwa yekha, kuti yense wakukhulupirira Iye asatayike, koma akhale nao moyo wosatha.”

43. Mauritius
“Parski Bondié ti telman contan le mond, ki li fine donne so s+¨ne sel Piti, pour ki némport ki met so confians an li, na-pa al dan perdision, mé gaïne la vi eternal.”

44. Rwanda
“Kuko Imana yakunze abari mu isi cyane, byatumye itanga Umwana wayo w'ikinege, kugira ngo ümwizera wese atrimbuka, ahubwo ahabwe ubugingo buhoraho.”

45. Swati (Swaziland)
“Nkulunkulu walitsandza live kakhulu kangangekutsi wadzimate wanikela ngeNdvodzana yakhe lekukuphela kwayo, kuze kutsi nome ngubani lokholwa ngiyo angabhubhi, kodvwa abe nekuphila lokuphakadze.”

46. Kongo
“Kadi wowo Nzambi kazola nza, vo kavana Muan' andi wumosi Wankinzingidi, kidi wonso widi muntu wukunlekilanga vuvu kanabungua ko, kansi wunakala moyo kawumani.”

47. Inggris
“For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life.”

48. Irlandia
“Oír is mar so do ghrádhuigh Día an domhan, go dtug sé a éinghein meic fein, ionnus gidh bi chreideas ann, nach rachadh sé a mugha, achd go nibeith sé bheatha shiorruidhe aige.”

49. Belanda
“Omdat God de wereld zo lief dat Hij Zijn eniggeboren Zoon heeft gegeven, opdat iedereen die in Hem gelooft, niet verloren ga, maar eeuwig leven hebbe.” 

50. Denmark
“Thi således elskede Gud Verden, at han gav sin Søn den enbårne, for at hver den, som tror på ham, ikke skal fortabes, men have et evigt Liv.”

51. Perancis
"Car Dieu a tant aime le monde quÕil a donne son Fils unique, afin que quiconque croit en lui ne perisse point, mais quÕil ait la vie eternelle."

52. Jerman
“Weil Gott die Welt geliebt, dass er seinen einzigen Sohn hingab, damit jeder, der an ihn glaubt, nicht zugrunde geht, sondern ewiges Leben habe.”

53.  Italia
"Poiche Iddio ha tanto amato il mondo, che ha dato il suo unigenito Figliuolo, affinche chiunque crede in lui non perisca, ma abbia vita eterna."

54. Portugis
"Porque Deus amou o mundo de tal maneira, que deu o seu Filho unigenito, para que todo aquele que nele cre nao pereca, mas tenha a vida eternal.”

55. Spanyol
"Porque de tal manera amo Dios al mundo, que ha dado a su Hijo unigenito, para que todo aquel que en el cree, no se pierda, mas tenga vida eterna."

56.  Swedia
"Ty sa alskade Gud varlden, att han utgav sin enfodde Son, pa det att var och en som tror pa honom skall icke forgas, utan hava evigt liv."

57. Yunani
“Dioti toson ygapysen o Veos ton kosmon, wste edwke ton Uion autou ton monogeny, dia na my apolesvy pas o pisteuwn eis auton, alla na ehy zwyn aiwnion.”

58. Czechnya
"Neboť Bůh tak miloval svět, že dal svého jednorozeného Syna, aby žádný, kdo v něho věří,nezahynul, ale měl život věčný."

59. Rusia
“Ibo tak vozlyubil Bog mir, jto otdal Syna Svoego edinorodnogo, dabw vsyakiy, veruyuxiy v Nego, ne pogib, no imel zhizny vejnuyu.”

60. Slovakia
“Lebo tak Boh miloval svet, že dal svojho jediného Syna, aby nik, kto v neho verí, nezahynul, ale mal vecný život.”

61. Slovenia
“Bog je namreè svet tako vzljubil, da je dal svojega edinorojenega Sina, da bi se nihèe, kdor vanj veruje, ne pogubil, ampak bi imel veèno življenje.”

62. Finlandia
"Silla niin on Jumala maailmaa rakastanut, etta han antoi ainokaisen Poikansa, ettei yksikaan, joka haneen uskoo, hukkuisi, vaan hanella olisi iankaikkinen elama."

63. Estonia
“Sest nõnda on Jumal maailma armastanud, et ta oma ainusündinud Poja on annud, et ükski, kes temasse usub, ei saaks hukka, vaid et temal oleks igavene elu.”

64. Hungaria
“Mert úgy szerette Isten e világot, hogy az õ egyszülött Fiát adta, hogy valaki hiszen õ benne, el ne vesszen, hanem örök élete legyen.”

65. Makedonia
“Bog tolku go vozlyubi svetot, shto Go dade Svoyot Edinoroden Sin, ta sekoy shto veruva vo Nrgo da ne pogine, no da ima Zhivot vejen.”

66. Norwegia
“For så har Gud elsket verden at han gav sin Sønn, den enbårne, forat hver den som tror på ham, ikke skal fortapes, men ha evig liv.”

67. Swedia
“För Gud älskade människorna så mycket att han gav dem sin ende Son, för att de som tror på honom inte ska gå under utan ha evigt liv.”

68. Ukraina
“Tak bo polyubiv Bog syvit, qo Sina svogo edinorodnogo dav, qob kozhen, viruyujii v Neggo, ne pogib, a mav zhitte vijne.”

69. Serbia-Bosnia
“Jer Bogu tako omile svet da je i Sina svog Jedinorodnog dao, da nijedan koji Ga veruje ne pogine, nego da ima život večni.”

70. Kroasia
"Jer Bog je tako ljubio svijet da je dao svoga Sina Jedinorođenca da nijedan koji u njega vjeruje ne propadne nego da ima život vječni."

71. Bulgaria
“Zaqoto Bogy tolkozy vyzlyubi svwta, qotodade svoya edinorodeny Siny, za da ne pogine ni ediny, koito vwrva vy nego, no da ima vwjeny zhovoty.”

72. Romania
“North Gade gamellass o Dēl i Luma, hod beske tschatsche Schawes dass, hod ssa, sso badschan bre les, de na chassaiwen, hamen mindig o eregescho Draio d'avel le.”

73. Hungaria
“Mert úgy szerette Isten e világot, hogy az õ egyszülött Fiát adta, hogy valaki hiszen õ benne, el ne vesszen, hanem örök élete legyen.”

74. Lithuania
“Nes Dievas taip mylejo pasauli, jog dave savo vienagimi Sunu, kad kiekvienas, kuris ji tiki, neprazutu, bet turetu amzina gyvenima.”

75. Latvia
“Jo tik loti Dievs pasauli milejis, ka vins devis savu vienpiedzimuso Delu, lai neviens, kas vinam tic, nepazustu, bet dabutu muzigo dzivibu.”

76. Makedonia
“Bog tolku go vozlyubi svetot, shto Go dade Svoyot Edinoroden Sin, ta sekoy shto veruva vo Nrgo da ne pogine, no da ima Zhivot vejen.”

77. Malta
“Ghaliex Alla hecca hab id dinia illi tâ l’Iben tighu unigenitu, sabiex collmin jemmen bih ma jintilifx, izda icollu il haja ta dejem.”

78. Polandia
"Poniewaz Bog tak swiat kochal, ze dal swego syna jedynego, aby kto wierzy w Niego nie zginal, lecz zyl wiecznie."

79. Georgia
“Vinaidan ise sheiqvara Hhmerwma xuwisofeli, rom misca wavisi mholodshobili dhe, rawa qoveli misi morxmune ar daihhupos, aramed ykhondes saukuno sicochle.”

80. Ojibwa (Ottawa)
“Rpehi sakeat ukif reanihin Kelrmuneto, okeonhi mekewrnun unewi rtu trtrpinuwr kaneke okwisihin, wrkwrntik tul krtrpwrernimakwr' hionhipunatisisik, hiaeaf tul ewi kakekr pematisewin.”

81. Kosta Rika
“Ekapi Sibu to ko urítane darer-its, eto iara ekur-e-is iame-ot, eus ue urítsue to ibikitse, ke choua, era isen istseka-kra.”

82. Inuit
“Guutimmi silarsuaq ima asatigaa ernituani tunniussimallugu taassumunnga uppertoq kinaluunniit tammaqqunagu naassaanngitsumilli inooqqullugu.”

83. Jacalteco
“Wal xin, caw xahancano ay anma ay yul sat yiban̈kˈinal tiˈ yu Comam Dios, yuto yati Comam hunpilan Iscˈahol coxol, yuxinto macn̈eticˈa chichahni yul yanma, mach chicˈaytoj, to caw chischah huneˈ iskˈinal mach istan̈bal.”

84. Quiche
“Chi' cäkil wi chi ri Dios sibalaj quebulok'ok'ej ri winak cho ri uwächulew, rumal rech chi xuya ri u C'ojol, ri xa jun, rech conojel ri quecojon che, man casach tä qui wäch, xane cäc'oji junalic qui c'aslemal.”

85. Haiti
“Paske, Bon Die telman rinmin lezom ki sou late, li bay sel Pitit li-a pou yo. Tout moun ki va mete konfians yo nan li, pap mouri. Okontre ya gin lavi ki pap janm fini an.”

86. Nikaragua
“Bamna Gâd tasba ra uya latwan kaikan, bara witin mita ai Luhpia kumi baman bri kan ba yan; bara baku mika ani uplika writin ra kasak lukbia ba, sut pali tanis tiwbia apia, sakuna raya ban kaia laka ba bribia.”

87. Amuzgo
“Nquii Tyo'tson t'man jndyi vaa na vi'nchjii jon nn'an tsonnangue, jo' nquii Jnda jon na nincüii ts'onhin, tyincyaa jonhin na ndyion jon jnan nn'an. Ndö' vaa na its'aa jon, cha' min'cya ro ts'an na vantyja ts'on juuhin, tyi'xe'quitsu ñuaan' juu, tsixuan juu na tyi'quintycüii na vando' juu.”

88. Maya
“Tu yo'lal tu sen yabiltilac Jajal Dios yokolcabe', tu dzaj u juntulili' Pal, uti'al tulacal le max cu yocsic u yol tie', ma' u saatal, baale' ca yanac ti' cuxtal minaan u xul.”

89. Popoloca
“Tlacoyalco ’Dios anto rinao cainxin chojni ngataha nontte, mexinxin joanjo tti nacoaxinxon Xenhe para que cainxin chojni que ditticaon ngain jehe Xan tsjiha na ngain infierno, sino que rrochonda na iná vida naroaxin que ẍonhi tiempo tsjexin.”

90. Apache
“Bik'ehgo'ihi'nan ni'gosdzan bika' nnee dazho bil daanzhoohii bigha biYe' dala'ahi yaa yinltii, aik'ehgo dahadin bosdlaadihii doo da'ilii hileeh da, aida' ihi'naa doo ngonel'aa dahii yee hinaa doleel.”

91. Navajo
“Hálah, God êi nihoka dineh t’ai’yisi ayoayo ‘nigo banh Biye ‘t’ ala ‘i bayîzcîn’ igiyenîltnh, t’ a-hai-dah bodlan’igi ei do á dodine dah nidih hola’go inah hwe hodolel.”

92.Cheyenne
“Ma'heo'o tséxhoháeméhotaétse hee'haho ného'eanȯemétaenone. Tséne'étamé'tovótsese hee'haho tsea'eneametanéneo'o.”

93. Sioux
“Wakantanka oyate kin cantewicakyan, heon Cinhintku ísnana icage ein wicaqu, qa tuwe awacin kinhan owihankekte sni, tuka owihanke wanin wiconi yuhe kta.”

94. Fiji
“Ni sa lomani ira na kai vuravura vakaoqo na Kalou, me solia kina na Luvena e dua bauga sa vakatubura, me kakua ni rusa ko ira yadua era sa vakabauti koya, me ra rawata ga na bula tawa mudu.”

95. Tahiti
“I aroha mai te Atua i to te ao, e ua tae roa i te horoa mai i ta 'na Tamaiti fanau tahi, ia ore ia pohe te faaroo ia 'na ra, ia roaa ra te ora mure ore.”

96. Maori
“Koia ano te aroha o te Atua ki te ao, homai ana e ia tana Tama kotahi, kia kahore ai e ngaro te tangata e whakapono ana ki a ia, engari kia whiwhi ai ki te ora tonu.”

97. Samoa
“Aua ua fa'apea lava ona alofa mai o le Atua i le lalolagi, ua ia au mai ai lona Atali'i e to'atasi, ina ia le fano se tasi e fa'atuatua ia te ia, a ia maua e ia le ola e fa'avavau.”

98. Hawaii
“No ka mea, ua aloha nui mai ke Akua i ko ke ao nei, nolaila, ua haawi mai oia i kana Keiki hiwahiwa, i ole e make ka mea manaoio ia ia, aka, e loaa ia ia ke ola mau loa.”

99. Aranda
“Lakinaka Altjiraka rellirberaka kankitjita, era afirra nintenta-mbanamala ekurana ndamalanga, lalinakaguia inkarakatoa erina tnakamanga, bailbilkjala nitjika, etna bula etata ngambakala trinitjika.”

100. Dieri
“Ngangau jeruja Godali mitala ngantjana wonti, Nulia Ngatamura Kunakulno nunkani jinkina wonti, ngangau pratjanali tana nunkangu morlailu ngundranani, wata tintaterinanto, a-ai, tepi ngurali ngamalkananto.”

101. Marquesan
“Ua kaoha nui mai te Atua i to te aomaama nei, noeia, ua tuu mai oia i taia Tama fanautahi, ia mate koe te enata i haatia ia ia, atia, ia koaa ia ia te pohoe mau ana'tu.”